LIPOSSTREAMING.NEWS – Akhir-akhir ini, bencana angin puting beliung sering terjadi. Cuaca ekstrim yang tidak menentu saat ini, membuat masyarakat diimbau untuk waspada. Di Kabupaten Muratara, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Muratara H Zainal Arifin Daud saat dibincangi mengatakan dua tahun terakhir (2020-2021), nihil kejadian bencana angin puting beliung di Muratara.
“Namun tahun ini, per Februari sudah ada dua kejadian bencana angin puting beliung,” ungkapnya, Jumat (25/2/2022).
Akibat dari dua kejadian tersebut jelasnya, satu rumah warga roboh dan 58 rumah warga mengalami rusak ringan.
“Pertama kejadiannya pada 31 Januari di Kelurahan Karang jaya, Kecamatan Karang Jaya dengan korban satu rumah roboh dan 57 rusak ringan. Kemudian kejadian kedua pada 22 Februari di Desa Teladas, Kecamatan Rawas Ulu dengan korban satu rumah roboh, 45 rumah rusak ringan. Selanjutnya kejadian ketiga pada 24 Februari 2022 Desa Lubuk Rumbai, Kecamatan Rupit dengan korban satu rumah rusak ringan akibat di timpa pohon Kelapa yang tumbang.
“Makanya kita terus mengimbau masyarakat, agar tetap waspada dan mencari tempat aman saat terjadi cuaca kurang seperti angin kencang diertai hujan.
Jika terjadi angin kencang, carilah tempat yang aman untuk berjaga-jaga karena di khawatirkan akan terjadinya hal-hal yang tidak baik,” imbaunya.
Ia juga berharap, ada kerja sama Pemerintah Desa (Pemdes) dan masyarakat saat terjadinya bencana alam. Mereka diharapkan segera memberikan informasi ke BPBD, bila terjadi bencana alam diwilayah mereka.
Kepala DPKPB Kota Lubuklinggau, H luthfi Ishak melalui Kabid Penanggulangan Bencana, Surya juga menegaskan mpotensi bencana angin puting beliung di Lubuklinggau tetap ada.
Sepanjang 2020 diungkapkannya, ada lima kejadian bencana angin puting beliung, dan sepanjang 2021 ada delapan kejadian. Namun semuanya rata-rata hanya menyebabkan pohon tumbang, serta beberapa yang menyebabkan rumah warga mengalami rusak ringan.
“Untuk wilayah yang sering terjadi angin puting beliung itu di Kelurahan Marga Rahayu, Marga Mulya, Moneng Sepati dan Taba Pingin. Makanya imbauan, untuk seluruh masyarakat kita khususnya didaerah tersebut terus waspada,” ungkapnya.
Jika ada angin disertai hujan tegasnya, segera berlindung ke tempat yang aman, hindari pepohonan yang rawan tumbang.
“Tetap waspada dengan cuaca yang sekarang, hindari pohon besar dan segera dipangkas jika pohon tersebut sudah lapuk,” imbaunya.
Bagaimana di Kabupaten Musi Rawas ?
Kita ketahui sebelumnya, bencana angin puting beliung juga terjadi di Musi Rawas, yakni di dua wilayah Kecamatan STL Ulu Terawas, Rabu (23/2). Hal itu diungkapkan Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Musi Rawas, Darsan, Jumat (25/2).
“Angin puting beliung ini merupakan dalah satu fenomena alam angin kencang yang memutar-mutar, memang ada tanda-tanda alam. masyarakat dapat memperhatikan tanda-tanda potensi angin puting beliung dapat terjadi,” ungkap Darsan
Angin puting beliung dijelaskannya, terjadi ketika memasuki pergantian musim, seperti dari musim hujan ke musim kemarau. Memang ada daerah yang rawan terjadi angin kencang salah satunya seperti di dua desa kemarin.
“Umumnya tanda-tanda dirasakan pada pagi hari, udara sejuk berubah menjadi panas. Tanda lainnya dapat dilihat pada kondisi awan di langit. Apabila tidak terlalu berawan dan kemudian pada siang hari atau menjelang sore, ada pertumbuhan awan cepat disertai hembusan udara dingin. Lalu ada perubahan arah angin yang bertiup mengencang,” jelasnya.
Ia imbau warga agar mewaspadai adanya potensi angin kencang atau puting beliung.
“Dengan tetap berada di dalam rumah dan menghindari pohon besar saat terjadi angin kencang. Kami juga mengimbau masyarakat tetap berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai kilat/petir dan diikuti angin kencang, puting beliung, sambaran petir, dan sebagainya serta dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin,” imbaunya.
(adi/rfm/dkz)