SMP Ar Risalah Cetuskan Solusi Pengelolaan Limbah

EDU FAIR : Direktur Pendidikan Pesantren Modern Ar Risalah Ust Budi Satriadi, Lc foto bersama ketika mengunjungi stand Edu Fair SMP Ar Risalah Lubuklinggau, Sabtu (5/3/2022).

LIPOSSTREAMING.NEWS – SMP Ar Risalah mengadakan agenda tahunan Educations Fair 4-5 Maret 2022. Kegiatan yang dibuka Direktur Pendidikan Pesantren Modern Ar Risalah Ust Budi Satriadi, Lc dan terpusat di Auditorium Prana Sohe ini menjadi momentum penambah semangat santri untuk lebih peduli lingkungan dan memahami solusi mengelola limbah sekolah.

Kegiatan yang dipandu MC Tiga Bahasa yakni Yulas (Bahasa Arab), Almira (Bahasa Inggris) dan Dian Permata Yudha (Bahasa Indonesia) dan diawali dengan Pembacaan Ayayt Suci Alquran oleh Ahmad Tegar itu mengusung tema “Pemanfaatan Limbah Sekolah 3 R Berorientasi Produksi”.

Kepala SMP AR Risalah Lubuklinggau Ida Istanti melalui Ketua Pelaksana Edu Fair 2022 Wisnu Rahmatullah menjelaskan, Edu Fair 2022 dilakukan dalam dua kegiatan. Pertama seminar motivasi. Kedua, pameran atau expo mengusung tema Pemanfaatan Limbah Sekolah dengan 3R Berorientasi Produksi.

Sebagaimana kita tahu 3R merupakan urutan dalam pengelolaan limbah. Reduce sendiri memiliki arti mengurangi sampah. Tujuannya mengurangi penggunaan produk yang nantinya berpotensi menjadi sampah .
Langkah ini dilakukan dan diterapkan untuk sampah atau produk sekali pakai. Produk yang jadi target utama untuk reduce adalah produk berbahan plastik.

Tahap ini juga menjadi yang pertama sekaligus prioritas karena bila pengurangan produk sampah sekali pakai, maka tidak perlu ke tahap berikutnya yaitu reuse dan recycle.
Penggunaan barang yang sulit didaur ulang juga akan menjadi masalah baru, maka tidak heran bila reduce sangat digadang-gadang sebagai langkah awal yang tepat.

Contoh dari penerapan langkah reduce adalah membawa botol minum atau alat makan sendiri sehingga tidak perlu menggunakan berbagai alat makan dan minum sekali pakai.

Kedua, reuse yang berarti menggunakan kembali. Tahap ini mengajak untuk menggunakan kembali produk yang sudah terpakai. Dengan menggunakannya kembali maka sampah yang timbul dari produk-produk tersebut dapat berkurang.
Salah satu cara atau langkahnya adalah penggunaan botol bekas air minum sebagai pot tanaman kecil. Atau penggunaan kaleng biskuit hingga snack sebagai kotak penyimpanan di rumah.

Langkah lain dari reuse adalah menggunakan botol sabun mandi atau shampoo dan mengisinya dengan membeli produk isi ulang.
Dengan metode reuse, tentu penyebaran sampah plastik yang sudah dibeli dapat dikurangi dan dimanfaatkan kembali seperti sedia kala.
Ketiga, recycle yang berarti mendaur ulang. Langkah ini paling banyak dilakukan mengingat sudah banyaknya sampah yang tersebar di berbagai lokasi seperti laut, tanah, dan udara.

Produk bekas atau daur ulang sendiri sebenarnya lebih fleksibel, bahkan kerap memiliki nilai ekonomis. Pemanfaatan sampah yang tidak terpakai hingga memiliki nilai tanpa mencemari lingkungan mampu mengurangi penyebaran sampah plastik secara drastis.
Adapun produk yang didaur ulang memiliki desain yang unik dan sangat berbeda dengan jenis produk baru, bahkan beberapa pihak membuat aksesoris dari alat daur ulang yang dapat bermanfaat untuk mendongkrak ekonomi. Bahkan diantaranya dipamerkan dalam Edu Fair SMP Ar Risalah 2022.

Harapannya dengan Edu Fair bisa menemukan kreativitas santri untuk menciptakan sebuah alat dari bahan limbah yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari. Bahkan saat pameran itu, penjelasan detail produk dituliskan oleh para santri dalam tiga bahasa.
Selain pameran 3R, Santri SMP Ar Risalah juga mendesain stand sesuai tema negara, disertai dengan sajian makanan khas dari negara tersebut. Ust Budi didampingi istri langsung meninjau 18 stand dari 18 kelas yang mengikuti Edu Fair ini.
Sementara Ustadz Budi Satriadi saat membuka kegiatan ini berharap Edu Fair bisa melahirkan produk yang bermakna (bernilai) dan bermanfaat (ada gunanya).

“Harapan kami dengan edufair tahun ini, bisa jadi solusi urusan sampah di pesantren. Jadi jangan sampai produk yang dipamerkan ini sekedar dipajang, difoto lalu tingal kenangan,” harapnya.
Dengan jumlah guru puluhan dan siswa lebih kurang 500 orang, Ust Budi Satriadi berharap tahun 2022 ini, SMP Ar Risalah punya rumah produksi untuk pengolahan bahan-bahan bekas, sebagaimana yang sudah dimulai dalam Edu Fair 2022.

“Ini tantangan dan bisa jadi wadah bagi guru-guru membangkitkan semangat siswa-siswi belajar di luar kelas. Karena saya yakin, dari 500-an anak ini tak mungkin semuanya senang belajar di dalam kelas. Salah satu yang bisa ditekuni yakni dengan belajar mengelola limbah. Pinta saya, ayo para guru berlomba-lomba menyelami karakter anak didik kita. Jangan mudah kesal sama santri kalau ada yang nakal. Siapa tahu anak-anak yang ngeselin inilah, yang nantinya menarik tangan kita ke surga,” ungkapnya.
Di akhir arahan, Ust Budi Satriadi juga mengingatkan bahwa saat ini sudha masuk Bulan Sya’ban, maka ia mengajak keluarga besar Pesantren Ar Risalah perbanyak Baca Shalawat.

“Gemakan shalawat di Ar Risalah. Mudah-mudahan sebelum Ramadhan tiba ada diantara kita yang Allah SWT rizkikan mimpi jumpa Nabi Muhammad SAW,” doanya.(lik)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *