LIPOSSTREAMING.NEWS – Kelangkaan minyak goreng (Migor) di Kabupaten Musi Rawas menjadi perhatian khusus pihak legislatif. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Musi Rawas mendesak pihak eksekutif secepat mungkin mengambil langkah untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng tersebut.
“Keluhan masyarakat sudah sangat mendesak. Kami apresiasi ada tindakan pemerintah, tapi tindakan harus lebih maksimal.
Kelangkaan minyak goreng harus jadi perhatian khusus kita semua,” ungkap Anggota DPRD Musi Rawas Al Imron saat interupsi pada sidang paripurna, Selasa (8/3) dengan agenda mendengarkan penyampaian penjelasan Bupati terhadap Raperda Kabupaten Musi Rawas tahun 2022 di ruang rapat paripurna DPRD Kabupaten Musi Rawas.
Menurut politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu, saat ini, masyarakat sangat mengeluhkan sulitnya mendapatkan minyak goreng. Hasil pengecekan di lapangan kelangkaan dan kesulitan masyarakat dalam mendapatkan minyak goreng saat ini benar-benar terjadi di Musi Rawas.
Bahkan, menurut Imron untuk mendapatkan minyak goreng, masyarakat Musi Rawas harus mencari ke kabupaten/kota tetangga.
“Kami selaku perwakilan masyarakat meminta kepada pemerintah daerah agar dicarikan solusinya,” tegas Al Imron.
Ketua DPRD Musi Rawas Azandri mengucapkan terima kasih atas masukan dari anggota DPRD terkait dengan masalah minyak goreng. Apa yang disampaikan Al Imron akan dibahas pada agenda selanjutnya. “Mungkin kedepan akan dilaksanakan operasi pasar di 14 kecamatan secara serentak,” ucap Azandri.
Sementara itu, Bupati Musi Rawas Hj Ratna Machmud mengatakan, persoalan minyak goreng bukan hanya terjadi di bumi Lan Serasan Sekentenan. Tapi sudah menjadi persoalan nasional.
Namun menurutnya, untuk didaerah Musi Rawas, pihaknya sudah membuat agenda untuk melaksanakan operasi pasar minyak goreng.
“Kita sudah membuat agenda untuk operasi pasar minyak goreng. Dan saya dapat laporan, bahwa operasi pasar sudah mulai berjalan,” kata Ratna Machmud.
Ditambahkan Asisten 2 Setda Musi Rawas H Aidil Rusman, kelangkaan minyak goreng saat ini sudah menjadi masalah nasional. Pihaknya selain monitor pada tingkat pusat juga mencari sumber masalah. “Jangan sampai ada yang menimbun,” ucapnya.
Untuk mengatasi permasalahan kelangkaan minyak goreng, Pemkab Mura akan bekerjasama dengan distributor melakukan operasi pasar. Operasi pasar ini akan memprioritas masyarakat yang tidak mampu. Pihaknya juga akan bekerjasama dengan Bulog meminta mengawasi ketersediaan minyak goreng yang ada di distributor.
“Ada 6 kecamatan yang sudah dan akan dilaksanakan operasi pasar. Yakni Muara Beliti, Purwodadi, Sumber Harta, Selangit, TPK dan Jayaloka,” terangnya. (blc)