KETUA DPRD Kota Lubuklinggau, H Rodi Wijaya pun ikut menyoroti langkanya minyak goreng sebabkan emak-emak panic buying. Ia pun langsung meminta Komisi II untuk membuat surat, memanggil pihak terkait untuk melakukan rapat bersama.
“Kita secepatnya akan mengundang pihak terkait untuk menanyakan hal ini melalui Komisi II. Suratnya sudah kita buat, kemungkinan kita laksanakan Selasa (8/4/2022) mendatang. Saat rapat ini akan kita carikan solusinya bersama. Apa penyebabnya, apa kendalanya, apa solusi terbaiknya,” tegas Rodi, Jumat (4/3/2022).
Namun Rodi memahami jika permasalahan ini bukan masalah di Lubuklinggau saja, tapi sudah menjadi permasalahan secara nasional. Dimana menurut informasinya, bahan baku migor dari kelapa sawit dialihkan ke bio dessel.
“Saat rapat, kita akan minta solusinya kedepan seperti apa. Jangan sampai terjadi seperti ini lagi,” tegasnya.
Anggota DPRD Kota Lubuklinggau, Agus Hadi yang ikut menyaksikan antrean minyak goreng di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Lubuklinggau Utara II menjelaskan, pihaknya sebelumnya sudah melakukan sidak ke distributor migor.
“Dan hasilnya memang stok migor tidak ada di gudang mereka dengan alasan, pihak distributor belum dapat kiriman dari pabrik yang ada di Palembang. Maka wajar jika minyak goreng belum tersalurkan ke masyarakat akibat ulah pabrik. Untuk itu, kita pemerintah Provinsi atau pusat untuk turun langsung ke lapangan dan carikan solusinya,” tegas Agus Hadi.
Ia mengaku, kondisi ini juga sudah mereka sampaikan ke DPRD Provinsi dan DPR RI. (rfm/adi)