Air Satan Jadi Desa Binaan Universitas Musi Rawas

Rektor Unmura Prof. Dr. Ir. H. Andy Mulyana, M.Sc, Ketua MUI Kabupaten Mura KH Imam Asfali, dan Camat Muara Beliti Sarjani foto bersama Ketua LPPPM Unmura Dr Ir John Bimasri dan Kades Air Satan Ghufron yang menunjukkan naskah perjanjian kerjasama yang telah mereka tandatangani, Rabu (23/2/2022).

MUSI RAWAS  – Dukungan masyarakat, perangkat desa, dan lokasi yang strategis membuat Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) menetapkan Desa Air Satan, Kecamatan Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas (Mura) sebagai Desa Binaan Universitas Musi Rawas (Unmura).

Launching Air Satan sebagai Desa Binaan Unmura ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerjasama oleh Ketua LPPPM Unmura Dr Ir John Bimasri dan Kades Air Satan Ghufron di Kantor Desa Air Satan, Rabu (23/2/2022).
Momen itu disaksikan Rektor Unmura Prof. Dr. Ir. H. Andy Mulyana, M.Sc, Wakil Rektor 2 Nila Suryani, para dekan, Ketua MUI Kabupaten Mura yang juga Tokoh Agama Desa Air Satan KH Imam Asfali, Camat Muara Beliti Sarjani , perwakilan Polsek Muara Beliti, kepala sekolah, tokoh masyarakat, dosen, dan mahasiswa Unmura.

Selain Launching Desa Binaan, Rektor Unmura kemarin juga melaunching Jurnal Masda (Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Desa).
Di hadapan tamu undangan, Dr Ir John Bimasri mengungkapkan dengan daya dukung warga, aparatur desa dan jarak yang dekat ia yakin program-program untuk mewujudkan desa bianaan bisa terlaksana maksimal.
Selama ini, kata John Bimasri, pengabdian masyarakat sudah sering dilakukan, namun sifatnya masih seporadis. Sehingga wujud hasilnya tidak bisa diukur dan dilihat. Kesannya jadi tak ada hasil.

“Makanya sekarang kami lokalisir, kami keroyoki rame-rame dari seluruh disiplin ilmu pengabdian di Desa Binaan ini. Harapannya, dengan proses 4 tahun pemberdayaan masyarakat, transfer ilmu dan kegiatan yang berkesinambungan secara rutin, seluruh temuan para dosen dicurahkan secara optimal di desa ini, semoga pengetahuan iptek masyarakat berkembang, sehingga tingkat kesejahteraan masyarakat berangsur-angsur bangkit juga,” harap John Bimasri.

Menurut John Bimasri, tahap awalnya dilakukan sosialisasi dan penyuluhan.

“Nanti akan disusun jadwal pengabdian per semester. Untuk periode Februari 2022 sekitar 25 materi akan disampaikan oleh 56 dosen,” jelasnya.
Rektor Unmura Prof. Dr. Ir. H Andy Mulyana meyakini, program ini dapat terlaksana dengan sukses. Asal dosen Unmura tak mudah menyerah dan selalu menjajal cara-cara baru dalam melakukan pendekatan persuasif pada masyarakat.

“Beruntung di Air Satan ini, warga dan perangkat desanya sangat welcome. Terima kasih atas penerimaan ini. Dengan adanya desa binaan ini, menunjukkan keseriusan Unmura dalam melakukan pengabdian pada masyarakat,” tuturnya.

Tanggapan hangat juga disampaikan KH Imam Asfali, Kades Air Satan Ghufron, dan Camat Muara Beliti H Sarjani.

Ghufron mengatakan, sebagai Kampung KB dan Kampung Wakaf, Desa Air Satan yang memiliki masyarakat heterogen berharap program ini bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat secara keseluruhan.

“Memang apa yang kita tandatangani hari ini tak bisa hasilnya dilihat saat ini juga. Bisa jadi nanti terlihat beberapa tahun yang akan datang. Namun kita tetap yakin, selama kita sungguh-sungguh program ini akan berhasil. Terima kasih Unmura, sudah berkenan memilih kami sebagai Desa Binaan. Harapan kami ke depan, bapak ibu dosen bisa memberikan ilmu pertanian dengan pendekatan spiritual. Sehingga petani selain mengandalkan kekuatan fisik dalam bertani, juga memiliki keyakinan yang kuat bahwa segala sesuatu yang diiktiarkannya penentu hasilnya hanya Allah SWT saja,” ungkapnya.

Dengan demikian, suasana lingkungan Desa Air Satan yang aman nyaman, dan religius bisa terus dipupuk. Hal ini dibenarkan Sarjani, Camat Muara Beliti. Ia mengapresiasi keterbukaan dan guyup rukun yang terjalin di Desa Air Satan. Ia yakin, desa ini bisa makin maju dengan sentuhan ilmu dari para dosen Unmura.(lipos/lik)

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *