Euforia Wisuda Merebak di Setiap Jenjang Pendidikan, Ini Tanggapan Pengamat Pendidikan

Dr Rusmana Dewi - Dosen UNPARI - Pengamat Pendidikan Lubuklinggau

LIPOSSTREAMING  – Akhir-akhir ini masyarakat ramai mempertanyakan acara wisuda anak tamat TK, SD, SMP dan SMA sederajat. Mereka meminta acara wisuda dikembalikan pada asalnya hanya untuk yang tamat perguruan tinggi.

Dr Rusmana Dewi – Dosen UNPARI – Pengamat Pendidikan Lubuklinggau

“Idealnya ada tindakan dan sikap dari Dinas Pendidikan sebagai refleksi. Jika tidak ada sikap dan himbauan yang tegas, atau terkesan pembiaran, maka seperti sekarang euforia wisuda merebak dan menjadi ikon kelulusan dan setiap sekolah akan berusaha melakukan hal yang berbeda bahkan berlebihan. “

Pengamat Pendidikan Dr Rusmana Dewi mengamati hal inilah yang menjadi persoalan keberatan orang tua ketika wisuda di tingkat TK-SMA yang dilakukan secara masif.
“Ya, bukan tidak ingin melihat pecapaian yang telah dilakukan oleh Sang anak. Orang tua mana yang tidak bahagia melihat anaknya menyelesaikan studi? Namun seberapa besar manfaat dan efeksnya sementara dana yang hasus dikeluarkan ratusan ribu? “ jelasnya saat dimintai tanggapan Ahad 18 Juni 2023.

BACA JUGA :  Kemendikbud Soroti Tujuh Pelanggaran KIP Kuliah

Ada juga beberapa sekolah yang mengadakan pelepasan siswa dengan cara bijak. Bukan wisuda dengan atribut: Jubah toga wisuda, topi, kerah teratai, slayer wisuda, gordon atau medali wisuda, lalu pemidahan kuncir layaknya di Perguruan Tinggi. Tapi dengan mengemas pelepasan dengan cara lebih dinamis dan sederhana, diikuti dengan pentas seni.
Menurut dosen Universitas PGRI Silampari (UNPARI), hal seperti ini akan lebih berarti bagi semua siswa, karena dengan pentas seni tidak saja menjadi ajang unjuk gigi kemampuan dan presatasi namun juga menjadi motivasi bagi siswa.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *