LIPOSSTREAMING.NEWS – Empat sapi milik peternak di Desa C Nawangsasi, Kecamatan Tugumulyo, Kabupaten Musi Rawas (Mura) diduga terserang penyakit mulut dan kuku (PMK). Hewan tersebut sudah disembelih pemiliknya.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distannak) Kabupaten Mura, Zuhri Syawal mengatakan beberapa hari lalu pihaknya mendapatkan kabar dari masyarakat bahwa empat ekor sapi milik seorang peternak di C Nawangsasi sakit.
Mendapatkan kabar tersebut petugas kesehatan hewan (keswan) Distannak Kabupaten Mura ke lokasi.
“Setelah sapi diperiksa ada gejala klinis mengarah penyakit mulut dan kuku atau PMK,” jelas didampingi Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan (Keswan), drh Marzuki, Jumat (20/5/2022).
Lalu petugas Ditannak mengambil sample dari bagian tubuh sapi yang sudah disembelih pemilkinya. Sampel tersebut dikirim ke Balai Keswan Lampung untuk diperiksa ke laboratorium. Hasilnya nanti akan dikirim ke Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).
“Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumsel yang akan menyampaikan hasil uji lab secara resmi ke kami (Distannak Kabupaten Mura,red). Sekarangg kami belum tahu hasilnya,” tambahnya.
Zuhri Syawal menambahkan, dilihat dari gejalanya sapi milik peternak warga Desa C Nawasasi tersebut mengarah ke PMK. Tanda-tandanya sapi demam tinggi, nafsu makan berkurang, ada luka di kaki dan daerah mulut dan lidah dengan air liur berlebihan. Hewan ternak yang kena PMK dagingnya boleh dimakan karena tidak menular ke manusia.
“Hanya beberapa bagian tubuh seperti jeroan tidak dianjurkan untuk dimakan,” jelasnya.
Penyakit PMK menyerang hewan ternak berkuku genap seperti sapi, kerbau, dan kambing. Penularan PMK ke hewan ternak tersebut melalui kontak langsung maupun tak langsung melalui erosol atau udara.
Untuk mengantisipasi PMK, Dstannak Kabupaten Mura sudah melakukan beberapa langkah. Diantaranya penyampaikan surat edaran kepada peternak agar mewaspadai PMK, dan mencegah masuknya hewan tenak dari luar daerah Kabupaten Mura.
“Lalu lintas hewan dari luar daerah diperketat. Kami melarang masuknya hewan ternak dari luar daerah Kabupaten Mura,” sebutnya.
Pihaknya juga sudah melaksanakan rapat teknis bersama petugas Keswan di lapangan. Melalui petugas di lapangan melakukan komunikasi dan edukasi kepada petenak.
“Kandang-kandang peternak terutama di daerah beresiko seperti Desa C Nawangsasi diseprot disinfektan dan kami minta peternak selalu menjaga kebersihan kandang,” ungkapnya. (LIPOS)