LIPOSSTREAMING.NEWS- Kepala dinas mengikut Rakor terkait PMK. Lalu disini, mereka sudah membuat tim penanganan PMK bersama BPT KCD PTL dan penyuluh, lalu mereka diberikan pembekalan. Dan mulai hari ini tim turun ke wilayah kerja mereka masing-masing untuk memberikan sosialisasi sekaligus emlakukan screening.
“Saat ini kita baru sekedar SE agar peternay menahan diri untuk membeli atau menjual hewannya. Kita juga fokus memberikan edukasi ke masyarakat agar mau bekerja sama untuk menyalamatkan populasi yang ada. Sambil Kita tunggu ada tidak intruksi dari Pemprov agar daerah betul-betul sementara waktu setop membeli atau menjual hewan ke luar daerah dengan menjaga perbatasan,” tambahnya.
Lalu apakah kejadian ini akan mempengaruhi ketersediaan hewan qurban ? Fikri mengaku pihaknya belum bisa berandai-andai. Secara hukum ekonomi, jelas ketika barang sedikit karena ada penyetopan sementara permintaan banyak harga akan tinggi.
“Tapi kan kita tidak tahu kondisi kedepan. Apakah peternak masih mau mendatangkan sapi atau kerbau dari luar atau mereka betul-betul menahan diri. Lalu dari sisi pembeli, apakah pembeli tetap banyak membeli hewan untuk kurban ketika melihat kondisi adanya PMK yang menyerang sapi saat ini,” tambahnya.
Dedek, peternak sapi di Kelurahan Taba Baru Kecamatan Lubuklinggau Utara I membenarkan, adanya PMK saat ini mempengaruhi penjualan mereka. Saat ini peternak khawatir sapi mereka tertular, sehingga memilih memotong hewan ternak mereka.
“Dan mereka memilih jual daging. Ya tidak untung tapi minimal balik modal. Banyak di sini yang seperti itu. Padahal mereka mau jual untuk hewan kurban, supaya dapat untung besar,” ungkap Dedek.
Termasuk sapi miliknya, ada tiga ekor yang terpaksa ia sembelih.
“Sekarang tinggal seekor yang tidak saya sembelih, karena saya lihat masih sehat,” jelasnya.
Sementara, setelah mengetahui adanya 10 sapi milik peternak di Kelurahan Margo Rejo Kecamatan Lubuklinggau Utara I Kota Lubuklinggau dinyatakan positif PMK, Wali Kota Lubuklinggau H SN Prana Putra Sohe minta OPD terkait untuk fokus dalam penanganan dan pencegahan.
Nanan sapaan akrabnya ini saat dihubungi, Selasa (17/5/2022) mengaku sudah meminta Dinas Pertanian untuk terus melakukan penanggualangan dan pencegahan agar menekan angka penularan ke hewan peternak lainnya.
“Dari pusat sudah jelas SOP penanganannya seperti apa. Ya kita minta SOP ini dijalankan betul agar bisa menyetop penularan PMK,” jelasnya.(lipos)