LIPOSSTREAMING.NEWS – Menanggapi hal ini, Kepala UPT Pasar Bukit Sulap (PBS) Kota Lubuklinggau, Wulan Anggraini Utami Ningsi mengungkapkan, penyewa lapak yang posisinya belakang di Pasar Bukit Sulap sewa lapak dengan pemerintah dan sudah memiliki kupon sewa semua. Tapi mereka tidak ada yang mau menunggu di sana.
Ia juga mengungkapkan, yang memiliki kupon itu kebanyakan pedagang dari Pasar Inpres. Lalu pedagang itu belum mau pindah, karena Pasar Inpres itu belum di bongkar atau direhab. Makanya pedagang di lokasi belakang Pasar Bukit Sulap ini tidak ditempati lapak tersebut dan juga tidak ada berani yang menempati. Juga karena lokasi di belakang jadi kurang peminat untuk berjualan di sana.
Ia juga telah meminta untuk pendataan kembali hingga kini para penyewa lapak tidak ada yang melapor.
“ Tapi jika kami menempatkan orang baru di lapak tersebut, nanti akan bermunculan para penyewa lapak tersebut,” ungkapnya.
Sebenarnya, kata Wulan, para pedagang di depan pintu masuk PBS akan dipindahkan ke dalam dan pihaknya akan menata kembali lapak-lapak yang ada.
“Namun keadaan dan keuangan belum ada jadi belum bisa. Ya kami berharap lapak terisi pedagang dan pengelola bisa menata lagi. Sebenarnya setelah kupon dibagikan para pedagang harus berjualan di sini,” jelasnya.
Wulan menyebut, dulu pernah ada beberapa pedagang yang mengisi lapak tersebut.
Namun, karena sepi jadi dan mendengar isu Pasar Inpres tidak jadi rehab, mereka kembali lagi ke Pasar Inpres.
“Sebenarnya keinginan kami Pasar Bukit Sulap tertata rapi,” harapnya.
Tidak hanya di PBS, lapak yang dibangun pemerintah di Pasar Simpang Periuk juga ada yang tidak dimanfaatkan dengan baik oleh pedagang.(LIPOS)