LUBUKLINGGAU – ”Minyak banyak ngomong dak katek.” Demikianlah salah satu celetukan emak-emak yang kesal sejak pagi antre di Indomaret Jalan A Yani Kelurahan Megang dan Indomaret Kelurahan Majapahit Kota Lubuklinggau, namun tak kebagian minyak goreng bantal. Selepas Salat Jumat (4/3) akhirnya emak-emak yang jumlahnya ratusan langsung mendorong untuk bisa masuk Indomaret.
Sebagian dari mereka tak mengenakan masker. Tak juga berlaku jaga jarak di sini. Semua rela berdesakan. Demi dua liter minyak goreng bantalan.
Anggota Polres Lubuklinggau yang melihat aksi emak-emak dalam siaran langsung sejumlah media sosial langsung berusaha membubarkan. Karyawan Indomaret pun ambil langkah menutup toko.
Emak-emak yang tak sabar antre, makin meradang saat info berhembus setok Indomaret hanya 120 liter. Emak-emak pun kecewa. Bahkan ada yang sampai meneriaki anggota Polisi yang masih berjaga di lokasi.
Saking tetap berharap bisa dapat minyak goreng, emak-emak tetap bertahan di depan Indomaret hingga pukul 16.00 WIB, dengan harapan kedai Indomaret kembali dibuka.
Santi, warga Lubuk Tanjung saat dibincangi mengaku, sudah antri sejak pukul 10.00 WIB di Indomaret Megang. Ia sudah keliling kemana-mana, mulai dari Pasar, Indomaret, Alfamart hingga ke warung-warung namun tidak ada yang menjual minyak goreng. Hal ini yang membuatnya rela ikut antre.
Untuk harga menurutnya tidak menjadi masalah, asalkan Migornya tersedia. Namun yang jadi kendala saat ini minyak goreng tidak ada yang jual. Ia bahkan dalam beberapa hari ini terpaksa makan sayur yang di rebus.
“Terus kami dapat informasi, di sini ada minyak goreng. Makanya kami ke sini untuk beli,” ungkapnya saat ikut desak-desakan di depan Indomaret, kemarin.
Ujang, penjual cilok juga mengaku terpaksa ikut antre karena susah membeli minyak goreng.
“Minyak ini untuk jualan saya. Karena jualan saya harus menggoreng menggunakan minyak. Kalau tidak ada minyak , saya tidak bisa jualan. Saat ini untuk tetap bisa jualan dan dapat uang, kami sangat butuh minyak goreng. Kami ingin pihak pemerintah melihat langsung penderitaan masyarakat yang susahnya mendapat minyak goreng di Kota Lubuklinggau, lalu cepat mengambil tindakan agar masyarakat tidak lagi susah mendapatkan minyak,” ungkapnya.
Setelah ditutup, emak-emak yang sudah antre lama pun berteriak protes.
“Kami kecewa, kenapa ditutup. Kami ini mau beli. Antre dari pagi, bukan mau minta,” katanya.
Emak-emak ini masih terus bertahan, dan teriak-teriak mendesak Indomaret kembali buka. “Kami yakin stok masih banyak. Kalau memang sudah habis. Kenapa ditutup,” teriak ibu-ibu yang lain.
Sementara Kapolres Lubuklinggau, AKBP Harissandi terlihat turun lansung menertibkan massa. Dia datang ke Indomaret, mengecek lansung stok yang ada di dalam Indomaret.
Dengan mengenakan toa, Kapolres menghimbau agar emak-emak tertib, jika ingin toko kembali dibuka. Karena, emak-emak susah diatur untuk tertib antre, akhirnya Indomaret tidak diizinkan Polisi untuk buka. Sementara ratusan ibu-ibu diminta untuk membubarkan diri.
“Kita ketahui dengan kepanikan masyarakat, takutnya minyak goreng ini langka maka terjadi seperti ini. Saya sudah berkomunikasi dengan manager Indomaret-nya. Stok yang ada nanti akan dibagi rata ke cabang Indomaret lain yang ada di Kota Lubuklinggau, jadi jangan takut lagi warga Lubuklinggau kehabisan stok minyak,” ungkapnya. (adi/rfm)