LIPOSSTREAMING.NEWS – Saban dini hari, Jl Yos Sudarso, Kelurahan Watrevang, Kota Lubuklinggau jadi sasana balapan liar. Bukan hanya pengendara yang terganggu. Masyarakat sekitar pun tak tahan dengan suara bising knalpot brong pebalap ini. Ikhsan (45) warga Kelurahan Watervang mengaku gusar dengan aksi balap liar. “Anak saya masih kecil-kecil. Jarak rumah kami 50 meter dari Yos Sudarso tempat anak-anak balapan itu. Tapi suara motor mereka masih dengar. Bising sekali. Tolong Pak Polisi, atasi balap liar,” pintanya, Selasa (29/3/2022).
Hal sama dikatakan Lina (34). Menurutnya, balap liar dianggap tontonan bagi sejumlah pemuda. Lina sebagai pedagang sayur yang tiap hari melintasi Jalan Yos Sudarso Kelurahan Watervang kerap was-was. “Saya ngeri mereka yang motornya naik-naik begitu tiba-tiba jatuh, atau nyenggol kita yang melantas. Pengendara jadi was-was. Tolong Pak Polisi cari solusi lah. Kami masyarakat ini takut,” ungkapnya.
Ketua RT 1 Kelurahan Watervang, Rantau Ahmad Zainal Anwar membenarkan warganya sudah sangat terganggu dengan aksi balap liar. Bahkan Minggu (27/3/2022) malam ia keluar untuk mengecek, anak-anak masih melakukan aksi balapan liar. “Dari pukul 00.00 WIB sampai pukul 03.30 WIB mereka balap liar. Namun kami tidak bisa lagi mencegah, karena mereka terlalu banyak. Balapan liar ini memang hampir tiap malam namun hanya malam Minggu yang paling banyak,” ungkap Rantau, Selasa (29/3/2022).
Anak yang melakukan balap liar ini jelasnya, menggunakan motor jambrong dengan knalpot brong. Mereka balapan dari depan SMA Yadika atau depan Showrum TAG sampai simpang Watervang. “Kami sudah tiga kali melaporkan kejadian balapan liar di Watervang. Jadi sekarang kami sudah bingung bagaimana lagi cara mencegahnya. Kedepan kami akan kembali melapor ke Camat, Lurah, Babinsa dan Babinkabtimnas untuk mencari solusi yang terbaik, agar balap liar tidak ada lagi,” harapnya.
Sebelumnya tambah Rantau, balapan liar pernah dibubarkan bersama dengan pihak kepolisian. Dilokasi yang kedapatan motornya diamankan Polisi, tapi belum membuat mereka jera. Bahkan saat ditangkap, pembalap liar sering kucing-kucingan.
Lurah Watervang Sahrin menegaskan terkait aksi balapan liar yang meresahkan warga, hingga saat ini pihaknya belum mendapat laporan secara resmi baik dari masyarakat maupun Ketua RT setempat. Namun ia mengakui, adanya aksi balapan liar tersebut. Bahkan satu bulan yang yang lalu sudah sempat dibubarkan pihak kepolisian dan sempat redam.
“Karena kini kembali meresahkan warga, maka kami akan segera melaporkan balap liar ini ke Camat untuk meminta bantuan pihak kepolisian Polres Lubuklinggau melakukan patroli. Sementara anak-anak yang melakukan balapan liar ini bukan asli warga Kelurahan Watervang tapi dari Kelurahan lain. Anak-anak dari Kelurahan Watervang yang datang hanya sekedar menonton,” ungkap Sahrin yang juga tinggal di Kelurahan Watervang.
Sebelumnya Kasat Lantas Polres Lubuklinggau Iptu Suwandi saat dikonfirmasi menegaskan, bahwa aksi balapan liar ini sudah menjadi perhatian mereka. Bahkan beberapa kali sudah mereka lakukan penertiban, dan mengamankan motor-motor mereka yang digunakan untuk balapan.
“Kita juga sudah memanggil orang tua mereka, memberikan edukasi sekaligus membuat surat pernyataan dari orang tua agar mereka bisa memastikan anaknya tidak lagi ikut balapan liar,” ungkap Suwandi.
Suwandi mengakui, aksi balapan liar ini memang harus ditindak tegas. Apalagi patroli yang mereka laksanakan sebelumnya, belum membuat efek jera mereka. “Dan saat ini kami juga akan kembali melakukan patroli. Akan kami lakukan secara gabungan, karena tidak bisa sendiri-sendiri,” tegasnya.
Kedepan, ia juga akan memanggil lurah wilayah yang sering dijadikan lokasi balap liar. “Supaya lurahnya tahu, dan ikut mengedukasi mereka agar tdak lagi melakukan aksi balap liar,” ungkapnya.
Sementara Camat Lubuklinggau Timur I, Wahyu Lindra juga memastikan keluhan balapan liar diwilayah ini sudah menjadi perhatian mereka dan Polsek Lubuklinggau Timur. Beberepa kali, patroli terus dilakukan meskipun saat patroli mereka sudah kabur.
“Pemerintah pastinya tidak tinggal diam. Beberapa kali saya berkoordinasi dengan Kapolsek dan Lurah setempat lalu melaksanakan patroli dilokasi. Sayangnya, ketika kami ke lokasi mereka bubar seperti sudah tahu kalau bakal ada patroli,” ungkap Wahyu.
Ia membenarkan sering mendapat keluhan dari masyarakatnya. Mereka mengakus angat terganggu dengan suara motor anak-anak yang sedang balapan liar di jalanan. Belum lagi pengendara jalan lainnya yang merasa khawatir kalau melintasi jalan, takut ditabrak mereka yang ngebut saat balapan.
Wahyu mengaku, kedepan butuh strategi lain untuk menghentikan anak-anak tersebut melakukan aksi balap liar. “Kalau saran saya, bisa saja diatasi dengan menyiapkan lokasi yang diperbolehkan untuk balapan. Karena ini menyangkut hobi. Bisa saja karena hobi mereka tidak tersalurkan, akhirnya mereka lakukan di jalan. Dengan disiapkanya tempat yang memang dibolehkan, hobi mereka tersalurkan tanpa harus balapan liar. Ini baru saran saya. Kedepan akan kita koordinasikan lagi,” jelasnya. (adi/rfm)