Ekstrakurikuler Pecinta Alam atau lebih dikenal dengan PA, merupakan salah satu ekstrakurikuler yang ada di SMA Negeri 7 LubukLinggau. Ekstrakurikuler ini menjadi wadah bagi pemuda untuk mengenal alam lebih jauh
Ekskul PA SMA Negeri 7 LubukLinggau berdiri pada 30 Agustus 2017 dan dilantik pukul 00:00 WITA.
Mereka terbentuk, berawal dari keinginan memberikan pengetahuan lebih jauh tentang alam untuk siswa/siswi SMA Negeri 7 LubukLinggau
Ekstrakurikuler binaan Anton Sulistyo saat ini sudah sangat berkembang dan sudah banyak meraih prestasi di dalam maupun di luar sekolah. Untuk mengenal lebih dalam mari kita simak penjelasan dari Reza Aditya, Ketua ekstrakurikuler Pecinta Alam SMA Negeri 7 LubukLinggau.
Apa itu PA ?
“PA sebuah organisasi yang dapat mendidik pemuda/i untuk lebih dalam mengenal, menjaga dan melestarikan alam”
Bagai mana sistem pelatihannya?
“Sistem pelatihannya seperti menghafal materi materi yang diberikan setiap hari Jum’at dan Minggu di sekretariat PA SMA Negeri 7 LubukLinggau,”
Apa agenda khususnya?
“Beberapa agenda khusus kami meliputi menjelajahi/mempelajari alam lebih jauh, mendaki gunung dan
menjaga alam agar tetap terjaga kelestariannya,”
Apa manfaatnya gabung ke PA ?
“Dapat menambah pengetahuan tentang alam, mempererat persaudaraan antara pecinta alam se-Indonesia, meningkatkan sopan santun, memperbaiki diri menjadi lebih dewasa dan menambah skill kepemimpinan,”
Apa saja yang sudah dilakukan dan Prestasi yang diraih ?
” Kita sudah menyelenggarakan donasi peduli bencana alam pada 8 Februari tahun 2021. Lalu juara 1 bersih sungai dan go green pada 20 Maret tahun 2021 serta juara 1 outbound mini pada 21 maret tahun 2019,”
Bagaimana cara aktif di masa pandemi?
“Organisasi pecinta alam tetap aktif di tengah masa pendemi yg melanda,karena kami tidak mendekati keramaian dan kami memanfaatkan alam dan sekret yg tertutup. Contoh kegiatannya adalah seperti plantikan kami di bukit Kaabah ,di bukit sulap ,dan alam lainnya Mempelajari mata angin ,mempelajari mountaineering yang dibagi kedalam 5 klasifikasi pendakian. Pertama adalah walking, hill walking, trekking /hiking, kemudian scrambling, dan terakhir adalah climbing. Klasifikasi climbing masih dibagi lagi menjadi rock climbing dan snow ice climbing. Dapat di lakukan secara offline dengan pembatasan”. (melia)