LIPOSSTREAMING – Budiati diketaui ketua RT karena mendengar tangisan bayi tak henti-henti dari dalam rumah korban.
“Ketahuannya itu karena anak yang bayi nangis lama tidak diberi susu. Akhirnya Pak RT mendobrak pintu dan melihat anak saya sudah meninggal. Lalu Pak RT lapor polisi,” jelas Gunadi (61) ayah Budiati.
Ia menuturkan, tiga cucunya tersebut sempat telantar selama dua hari.
Selama telantar, dua cucunya yang berusia 4 dan 2 tahun makan makanan yang ada di kulkas. Gunadi menilai, dua bocah itu tak tahu bahwa ibunya sudah meninggal.
Sewaktu ditemukan, dua anak tersebut sedang memeluk punggung jasad ibunya. “Jadi selama hampir dua hari dua malam mereka telantar. Makan apa saja yang ada di kulkas. Begitu makanan di kulkas habis, ya sudah,” ungkapnya.
BACA JUGA : Ini Pengakuan Warga Pali Calon Korban TPPO
Selepas ditemukan, anak berusia 4 tahun dan 2 tahun itu dirawat oleh Gunadi di rumahnya. Tiga balita, salah satunya bayi berusia kurang dari satu bulan, telantar di sebuah rumah di Perumahan Griya Pesona II, Dukuh Ngipik, Desa Kutoharjo, Kecamatan Pati, Kabupaten Pati,Jawa Tengah.
Gunadi (61) menyebut tabiat menantunya, Mashuri yang kini jadi tersangka pembunuhan putrinya.
Sejak awal, Gunadi mengaku tak mersetui hubungan putrinya dengan Mashuri. Pasalnya, sebelum menikah siri dengan pelaku, korban telah memiliki suami. “Anak saya itu sebelumnya punya suami sah waktu masih kerja di Jakarta,” jelasnya.