LIPOSSTREAMING.NEWS – “Semoga pihak Satlantas Polres Lubuklinggau bisa mengungkapkasus ini. Dan semoga penabrak suami saya Edi Antoni (57) segera ditangkap,” harapan ini diungkapkan Susilawati (50) didampingi kedua anak dan cucunya saat membuat laporan di Satlantas Polres Lubuklinggau, Selasa (26/4/2022).
Edi Antoni menjadi korban tabrak lari di Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Watervang, Kecamatan Lubuklinggau Timur I, Sabtu (23/4/2022) sekira pukul 23.00 WIB.
Susilawati mengatakan siapapun penabrak suaminya harus bertanggung jawab.
“Karena korban manusia bukan binatang, dan saya harap itikad baiknya. Pihak keluarga sudah menerima kenyataan korban meninggal, namun kami tidak terima bahwa pelaku penabrak belum ditemukan,” tegasnya.
Korban yang tinggal di Jalan Kemang 2, Lorong Manggis 2 RT 06, Kelurahan Watervang, Kecamatan Lubuklinggau Timur II meninggalkan istri, dua anak dan satu cucu.
Korban Edi Antoni sudah dikebumikan Minggu (24/4) sekira pukul 12.30 WIB di Jalan Duku, Kelurahan Watervang.
“Saat kejadian saya tidak melihat jelas namun sekira pukul 23.30 WIB ada ustad yang memberi kabar, dengar kejadian itu langsung terkejut dan langsung mendatangi RSUD Siti Aisyah, sekira pukul 00.00 Wib dan saat sesampai di RSUD Siti Aisyah korban tidak sadarkan diri hanya saja air mata korban keluar,” ungkap Susilawati.
Menurutnya, sang suami kala itu terlihat mengalami luka parah di bagian kepala. Karena hidung dan telinga korban mengeluarkan darah.
Susilawati tidak ada firasat atau mimpi buruk apapun sebelum kejadian. Hanya korban bilang sebelum berangkat bahwa dia agak lesu untuk bekerja. Istri bilang ke korban ‘Berhenti dulu kalau capek’. Lalu dijawab korban ‘berguyur bae’.
Korban adalah suami yang sangat bertanggung jawab, juga sayang pada keluarga. Setiap ada masalah korban tidak pernah mengeluh. Korban juga sudah 20 tahun jadi tukang tampal ban di depan Watervang.
Menurut Tina selaku teman korban yang berjualan sebelah korban mengatakan saat itu pukul 23.15 WIB korban akan pulang ke rumah. Korban mengendarai Sepeda Motor Honda Supra Fit SBG 3322 HG dengan menarik gerobak tambal ban hendak menyeberangi Jalan Yos Sudarso ke Watrevang.
Saat menyeberang, tiba-tiba ada bunyi dentuman. Tina terkejut melihat korban sudah tergeletak di jalan karena terpental.
Korban saat itu ditabrak mobil jenis minibus yang melaju dari arah pasar menuju Taba Pingin. Mobil tersebut memang terlihat jelas ngebut. Mobil sempat ngelak tapi badan belakang mobil masih mengenai gerobak yang ditarik oleh korban.
Meski melihat tubuh Edi terpental, pengendara mobil justru tambah ngebut melarikan diri ke arah tabah pingin.
“ Mobil sempat dikejar kawan-kawan yang jualan namun sampai di depan lorong Majapahit mobil tersebut hilang,” jelas Tina.
Menurutnya, mobil yang menabrak korban itu jenis Avanza atau Innova warna silver. Saksi mata tak bisa melihat jelas mobil itu karena lampu jalan itu mati dan hujan gerimis. Selanjutnya korban dilarikan ke RSUD Siti Aisyah untuk diberikan pertolongan. Sekira pukul 03,50 WIB korban meninggal dunia akibat luka parah bagian kepala.
“Kami harap pelaku bertanggung jawab, karena korban dikenal sangat baik dan mudah bergaul. Saya anggap dia seperti ayah kandung saya sendiri,” jelas Tina
Kapolres Lubuklinggau AKBP Harissandi melalui Kasat Lantas AKP Suwandi mengatakan, bahwa pihak korban sudah melaporkan kejadian ke Satlantas Polres Lubuklinggau.
“ Sepeda motor korban sudah kami amankan. Sekarang kami sedang melacak minibus yang melakukan tabrak lari itu. Kami kesulitan, karena saat kejadian hujan deras, dan tidak ada saksi yang melihat. Kemudian ada rekaman CCTV namun miring, sehingga tidak terlihat. Namun mobil diketahui warna silver,” jelas AKP Suwandi.
Hanya saja, diakuinya masih ada satu CCTV lagi yang akan dicek pihaknya.
“Mudah-mudahan bisa memperjelas mobil tabrak lari,” katanya.(adi)
