LIPOSSTREAMING.NESW – Warga Desa Pian Raya Kecamatan Muara Lakitan Kabupaten Musi Rawas (Mura) gempar. Pasalnya Yana Lesmiyana (28) menjerit histeris Kamis (19/5) sekira pukul 11.00 WIB saat mendapati sang suami (Untung,red) sudah jadi mayat. Ketika dicek, terdapat luka tembak di bagian dada.
Untung (30) merupakan warga Dusun Sopa, Desa Semangus Lama, Kecamatan Muara Lakitan, Kabupaten Musi Rawas (Mura).
Tak lama kemudian, Tersangka Doni (32) dari desa yang sama menyerahkan diri ke rumah Kepala Desa (Kades) Pian Raya. Lalu didampingi kades menyerahkan diri ke Pos Polisi di Desa Pian Raya.
Kapolres Musi Rawas AKBP Ahmad Gusti Hartono melalui Kasat Reskrim Polres Musi Rawas AKP Dedi Rahmat Hidayat mengatakan Untung merupakan pelaku penodongan.
AKP Dedi menjelaskan, menurut keterangan Yana Lesmiyana (istri Untung) Kamis (19/5) sekira pukul 06.30 WIB ia dan suaminya pergi ke kebun untuk menyadap karet. Sesampainya dikebun, tiba-tiba suaminya mengajaknya menodong alias merampok.
“Saat itu saya diancam oleh suami saya untuk ikut melakukan penodongan. Jika saya tidak mau mengikuti perintahnya, saya akan dipukuli. Saya pun menuruti perintah suami saya. Lalu pada saat di lokasi penodongan, saya disuruh bersembunyi di semak-semak,” ungkap Yana.
Tak lama kemudian melintas dua sepeda motor, dan suaminya langsung menghadang salah satu dari pengendara motor tersebut. Kemudian ia mendengar suara tembakan sebanyak lima kali berturut-turut, dan setelah mendengar suara tembakan tersebut Yana melihat ada dua orang yang menggendong suaminya masuk dalam hutan.
“Kemudian saya pergi meninggalkan tempat kejadian, dan berusaha mencari pertolongan. Saya diarahkan masyarakat untuk mendatangi rumah Kepala Desa Pian Raya,” ungkapnya lagi.
Berdasarkan keterangan Sukardi, sekira pukul 08.00 WIB ia mendatangi pondok milik Doni dan bercerita kalau Eko ditodong di Petak 70, kemudian Doni berkata “Siapa tau orang yang nodong Eko itu yang nodong aku kemarin.”
“Kemudian Doni meminta saya untuk datang ke tempat penodongan tersebut. Di perjalanan saya di depan, Doni mengikuti dari belakang. Tiba di Petak 70, saya dihadang oleh seorang laki-laki (korban Untung) sambil mengacungkan senjata laras pendek sambil berkata “Tembak,tembak,tembak”. Kemudian saya berteriak kearah Doni ” Awas todong”.
Lalu Doni turun dari sepeda motornya dan langsung mengacungkan senjata api laras panjang yang dibawanya kearah korban. Tak lama kemudian Doni langsung menembakan senjata api tersebut kearah Untung sekali.
Kemudian Sukardi dan Doni langsung berlari meninggalkan tempat kejadian tersebut. Doni langsung menyerahkan diri ke ruman Kepala Desa Pian Raya.(LIPOS)