LIPOSSTREAMING.NEWS – Keluarga Agus di RT 6 Kelurahan Lubuk Kupang, Kecamatan Lubuklinggau Selatan I menganggap kematian Agus Apriansyah Saputra (20) tak wajar. Karena sekujur tubuh luka memar. Maka, keluarga mendesak Polsek Rawas Ulu Kabupaten Muratara untuk segera mengungkap penyebab kematian Agus.
Pantauan Linggau Pos Jumat (27/5/2022), kediaman Agus yang diduga korban pembunuhan ini sejak pagi sudah dipenuhi oleh warga yang takziyah. Bahkan saat jenazah hendak dibawa ke pemakaman, nampak ayah dan ibu kandung serta istri korban tidak henti-hentinya menangisi kepergian Agus.
Korban akhirnya dikebumikan sekira pukul 11.00 WIB ketempat peristiratan terakhirnya, di TPU RT 01 Kelurahan Lubuk Kupang, Kecamatan Lubuklinggau Selatan I.
Ayah kandung korban, Ujang Johar saat dibincangi di TPU Lubuk Kupang mengungkapkan jenazah Agus tiba di rumah duka Kamis (26/5) pukul 18.30 WIB.
Sebelumnya jelas Ujang, korban pergi ke Nibung setelah diajak temannya yang juga tetangganya, Usman untuk bekerja sebagai kuli bangunan, membangun rumah pribadi, dan korban bertugas sebagai kernek.
“Korban di Nibung sudah tiga hari. Dia dan Usman berangkat, Selasa (24/5/2022) ke Simpang Nibung dijemput menggunakan mobil Peri, pemilik rumah yang akan mereka bangun di Simpang Nibung. Tiba-tiba diberitahu dari tempat kerjanya, Agus katanya meninggal dunia karena angin duduk. Saat itu kami ikhlas,” ungkapnya.
“Saat jenazah anak saya sampai ke rumah dan dibuka kain kafannya, kondisi korban sudah babak belur.Ada luka memar di sekujur tubuh, dan yang paling parah di bagian kepala. Bahkan saat tiba di rumah, kepala dan mulut korban masih mengeluarkan darah. Untuk itu keluarga yakin, korban diduga meninggal dunia akibat dianiaya oleh orang yang tidak dikenal,” jelas ayah korban.
“Kakak kandungnya tidak terima telah melaporkan kejadian ini ke Polsek Rawas Ulu. Kami tidak terima korban dibuat seperti itu, korban manusia bukan binatang. Bahkan binatang saja diurus, apalagi dia anak kandung saya,” tegas Ujang.
Ia yakin akan menuntut secara hukum pidana bagaimana pun caranya. Apalagi, informasi yang ia terima, korban diduga dikeroyok orang yang tidak dikenal .
Ia berharap pihak kepolisian bisa mengusut pelaku penganiayaan anaknya tersebut. Ia yakin anaknya tidak berulah, karena berangkat ke sana hanya ingin ikut orang kerja sebagai kuli bangunan.
“Kami minta aparat penegak hukum khususnya diwilayah Mapolres Muratara bisa mengungkap kejadian ini. Untuk apa ada kepolisian kalau tidak bisa mengungkap kasus ini,” tegasnya lagi.
Korban diketahui anak ketiga dari lima bersaudara dari pasangan Ujang Johar dan Tura. Korban sudah beristri bernama Amel dan dua orang anak.(LIPOS)