HAMIL anak kembar sebenarnya dapat diketahui secara pasti melalui pemeriksaan USG. Meski demikian, ada beberapa tanda yang bisa dilihat untuk memperkirakan apakah Anda sedang mengalami kehamilan kembar. Selain itu, penting juga bagi Anda untuk mewaspadai komplikasi yang bisa terjadi saat hamil kembar.
Komplikasi kehamilan rentan terjadi pada wanita yang hamil anak kembar. Untuk mengurangi risiko ini, ibu yang sedang mengandung anak kembar perlu mengonsumsi lebih banyak asam folat, yaitu sekitar 1.000 mikrogram per hari.
Hamil anak kembar lebih umum terjadi pada wanita berusia 30–40 tahun. Alasannya adalah karena pada rentang usia ini, wanita berpeluang untuk melepas lebih dari 1 sel telur ketika ovulasi.
Meski tidak selalu akurat, ada beberapa hal yang menjadi tanda hamil anak kembar. Dibanding wanita yang sedang hamil tunggal, wanita yang hamil kembar biasanya akan memiliki ukuran perut yang lebih besar. Ukuran perut ini sudah dapat terlihat sejak awal kehamilan, mengalami mual dan muntah (morning sickness) yang lebih parah, mengalami kenaikan berat badan yang lebih banyak, merasa lebih lelah, merasakan sakit punggung yang muncul lebih awal dan rasanya lebih menyakitkan, dan merasakan gerakan janin secara lebih dini, yakni pada trimester kedua.
Pada pemeriksaan laboratorium, kadar hormon hCG wanita yang hamil anak kembar akan lebih tinggi daripada yang sedang hamil tunggal. Hormon hCG adalah hormon yang diproduksi selama kehamilan. Meski begitu, peningkatan hormon hCG ini tidak mutlak menandakan kehamilan kembar.
Hal-hal di atas memang bisa menjadi tanda hamil anak kembar. Namun, untuk jawaban yang lebih pasti, Anda tetap perlu melakukan USG saat usia kehamilan menginjak 10–14 minggu.
Faktor meningkatkan peluang anak kembar
Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan kemungkinan wanita untuk hamil anak kembar. Dikutip dari Medical News Today dan Very Well Family, faktor tersebut tanpa perawatan kesuburan, yakni pertama riwayat keluarga. Jika Bunda memiliki saudara kembar fraternal (tidak identik) dalam keluarga, maka peluang untuk mengandung anak kembar akan meningkat. Dan bila ada saudara kembar fraternal dari sisi ibu dan ayah, peluang Bunda untuk mendapatkan anak kembar akan semakin tinggi.
Kedua, wanita berusia di atas 30 tahun lebih cenderung berhasil mengandung anak kembar. Karena seiring dengan bertambahnya usia, hormon follicle stimulating hormone (FSH) yang berfungsi untuk memacu pertumbuhan dan kematangan folikel atau sel telur dalam ovarium serta berpengaruh pada peningkatan hormon estrogen pada wanita.
Kadar FSH yang lebih tinggi dibutuhkan seiring bertambahnya usia wanita karena sel telur membutuhkan lebih banyak stimulasi untuk tumbuh daripada wanita yang lebih muda. Ini agak ironis, mengingat peningkatan FSH juga disebabkan oleh penurunan kesuburan.
Tapi terkadang, folikel bereaksi berlebihan terhadap kadar FSH yang lebih tinggi, dan dua atau lebih sel telur dilepaskan, sehingga terjadilah kehamilan kembar.
Ketiga, wanita yang mengalami obesitas akan lebih mungkin hamil anak kembar dibandingkan wanita dengan bobot badan normal. Namun wanita yang kelebihan berat badan juga lebih mungkin mengalami kesulitan untuk hamil.
Hal ini dapat terjadi karena lemak ekstra menyebabkan peningkatan kadar estrogen. Tingkat estrogen yang lebih tinggi dapat menyebabkan stimulasi berlebihan pada ovarium. Alih-alih melepaskan hanya satu sel telur saat ovulasi, ovarium bisa melepaskan hingga dua atau lebih.
Keempat,wanita yang lebih tinggi dari rata-rata juga cenderung memiliki anak kembar, Bunda. Satu studi menemukan bahwa wanita dengan tinggi rata-rata 164,8 centimeter (cm) lebih mungkin untuk mengandung anak kembar daripada wanita dengan rata-rata 161,8 cm.
Terakhir, wanita yang hamil saat menyusui lebih cenderung hamil kembar daripada wanita yang tidak lho, Bunda. Memang benar bahwa menyusui juga dapat menekan kesuburan dan mencegah kehamilan, khususnya selama enam bulan pertama bayi ASI eksklusif. Namun, saat menyusui ini sangat mungkin untuk hamil bayi kembar!
Bahkan, satu studi menemukan bahwa tingkat hamil kembar menjadi 11,4 persen di antara wanita menyusui, dibandingkan pada wanita tidak menyusui dengan hanya 1,1 persen.
Lantas makanan apa yang paling cocok dikonsumsi bagi kita yang sedang berencana hamil anak kembar?
- Ubi
Ubi kaya akan progesteron dan fitoestrogen serta dapat menyebabkan hiperovulasi. Oleh karena itu, jumlah ubi yang tinggi dalam makanan mereka dilaporkan sebagai kemungkinan penyebab kelahiran kembar. - Tapioka
Tapioka dapat membantu wanita melepaskan lebih dari satu telur selama ovulasi sehingga meningkatkan kemungkinan memiliki anak kembar. - Asam Folat
Mengonsumsi lebih banyak asam folat dapat meningkatkan peluang wanita untuk memiliki anak kembar. Beberapa makanan yang mengandung asam folat ialah alpukat, bayam, brokoli, dan asparagus. - Karbohidrat kompleks
Karbohidrat sangat bagus untuk tubuh, beberapa jenis makanan dengan karbohidrat kompleks ialah kacang-kacangan, biji-bijian, dan sayuran.(berita ini telah diterbitkan alodokter)